Senin, 16 Maret 2009

KEBIJAKAN EKONOMI

Persoalan ekonomi erat sekali kaitannya dengan kehidupan manusia lantaran ekonomi menjadi barometer untuk mengukur kesejahteraan seseorang. Negara dikatakan maju karena ekonominya maju, lah pun sebaliknya bila dikatakan berkembang lantaran ekonominya masih labil. Persoalan ekonomi pada suatu negara ibarat nadi yang berdenyut pada tubuh manusia.

Hal menarik yang perlu dikaji menyangkut persoalan ekonomi kaitannya dengan negara adalah kebijakan yang membentengi berbagai persoalan rumit kenegaraan. Bila ditelisik lebih dalam ada beberapa tujuan kebijakan ekonomi, diantaranya:

1. Menstabilkan kegiatan ekonomi

2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja

3. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang baik

4. Menghindari inflasi

Secara garis besar ada dua bentuk kebijakan ekonomi. Pertama, kebijakan moneter. Kedua, kebijakan fiskal.

Marilah kita bahas satu per satu! Kebijakan moneter diartikan sebagai kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatur jumlah uang yang beredar agar perekonomian berjalan pada kondisi yang diinginkan. Lalu apa instrument kebijakan moneter?

1. Operasi pasar terbuka (Open market operation)

2. Fasilitas diskonto (Discount rate)

3. Rasio cadangan wajib (Reserve requirement ratio)

4. Himbauan moral (Moral persuasion)

Kebijakan ekonomi yang kedua adalah Kebijakan fiskal. Kebijakan ini diartikan sebagai kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Penerimaan pemerintah yang utama adalah melalui Pajak (Tax yang dinotasikan dengan T), sementara pengeluaran pemerintah berupa belanja negara (government expenditure dinotasikan dengan G).

Secara garis besar, pajak terbagi atas pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pajak langsung adalah pajak yang secara langsung dikenakan pada wajib pajak dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, sementara Pajak tidak langsung adalah jenis pajak yang bebannya boleh dialihkan kepada pihak lain.

Sementara itu, Pajak nominal (pajak tetap) adalah tarif pajak yang pengenaannya berdasarkan sejumlah nilai nominal tertentu. Tarif pajak ini dinotasikan dengan T. Pajak persentase adalah pajak yang tarifnya ditentukan berdasarkan prosentase tertentu (dinotasikan dengan t). Pajak persentase dibedakan menjadi:

a. Pajak proporsional; tarif pajak dengan posentase yang tetap.

b. Pajak progessif; tarifnya makin tinggi bila dasar pengenaan pajaknya makin tinggi

c. Pajak regresif; tarif pajak semakin rendah pada saat penghasilan meningkat.

Dalam konsep ekonomi Islam, pajak yang diberlakukan adalah pajak proporsional (proporsional tax) bukan pajak nominal (lump sum tax).

Pembahasan selanjutnya mengenai pengaruh Pajak terhadap kegiatan ekonomi. Pada perekonomian tiga sektor, berlaku persamaan Yd = Y - T

dimana Yd adalah pendapatan disposible yaitu pendapatan yang siap dibelanjakan setelah dipotong pajak. Dengan demikian maka setiap pemungutan pajak sebesar T akan mengurangi pendapatan disposible turun sebesar T

Yd = -T

Adanya pengurangan pendapatan disposible tersebut akan mengurangi porsi rumah tangga untuk melakukan konsumsi dan menabung pada berbagai tingkat pendapatan. Berlawanan dengan pajak yang mengurangi pendapatan, subsidi justru merupakan penambah nilai riil pendapatan disposible. Dengan penambahan tersebut maka akan menambah tingkat konsumsi dan tabungan dalam perekonomian yang ditunjukan dalam persamaan berikut:

Tambahan konsumsi C = b x Q

Tambahan tabungan S = (1-b) x Q

Dimana Q : jumlah subsidi dan b adalah MPC

Pendapatan pemerintah yang salah satunya dari pajak, akan digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintah, seperti: gaji pegawai pemerintah, pendidikan dan kesehatan, perbelanjaan angkatan bersenjata, pembangunan infrastruktur, dan pengeluaran lainnya. Dalam melakukan pengeluaran tersebut, terdapat beberapa faktor yang menentukan, yaitu:

1. Proyeksi jumlah pajak yang diterima

2. Tujuan-tujuan ekonomi yang dicapai

3. Pertimbangan politik dan keamanan

Efektifkah kebijakan yang diterapkan? Jawabannya bias dianalisis melalui kurva IS-LM. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dikatakan efektif jika dapat mengendalikan tingkat output, tingkat harga, dan tingkat bunga. Untuk melihat perubahan kondisi keseimbangan pasar akibat kebijakan moneter dan fiskal, dapat digunakan pendekatan analisis kurva IS-LM. Pada analisis IS-LM akan dilihat bagaimana keseimbangan pendapatan nasional dicapai dalam keadaan tingkat bunga yang mengalami perubahan.

Dalam analisis IS dan LM peristiwa dalam perekonomian akan dibahas dalam dua sudut pandangan, yaitu:

1. Kegiatan sektor produksi (sektor riil) melihat hubungan di antara tingkat bunga dengan keseimbangan pendapatan nasional. Digambarkan dengan kurva IS (Investment/Saving Equilibrium)

2. Kegiatan sektor keuangan melihat hubungan di antara keseimbangan permintaan dan penawaran uang dan tingkat bunga yang ditentukannya dengan pendapatan nasional pada keseimbangan tersebut. Digambarkan dengan kurva LM (Liquidity preference/ Money supply equilibrium"

Perlu dipahami, bahwa kurva IS adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan pendapatan nasional (dan tingkat pendapatan nasional yang dicapai) pada berbagai tingkat bunga. Sedangkan kurva LM adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat bunga yang diwujudkan oleh keseimbangan di antara permintaan dan penawaran uang dengan pendapatan nasional di mana keseimbangan tersebut dicapai. (Sadono Sukirno, 2002: 255).

Disusun oleh Muhammad Gufron Hidayat. Tugas mata kuliah Ekonomi Makro II, semester III program studi mu'amalat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2009.

1 komentar:

  1. Lucky Club Lucky Club Casino Site - Lucky Club Live
    Lucky Club is the official place for UK luckyclub online casino fans. Play online slots, poker, blackjack and much more at Lucky Club today. Register today.

    BalasHapus